Rabu, 05 Maret 2008

Perencanaan Tapak

PENGANTAR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAPAK


Tanggung jawab utama arsitek terletak pada perancangan bangunan ruang tertutup untuk kegiatan manusia. Tetapi bangunan selalu terletak di atas tapak, dalam konteks ruang, perilaku dan persepsi manusia. Jadi arsitek mempunyai tanggung jawab langsung untuk merencanakan program hubungan antara rancangan bangunan dan lokasi tapak serta lingkungannya.

Kegiatan yang meliputi hal-hal di atas ini disebut perencanaan tapak (site planning) dan desain tapak (site design). Dalam hal ini, peran arsitek profesional berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu, dengan ruang lingkup pekerjaan dari bangunan-tapak-lokasi-komunitas. Arsitek harus bekerja sama dengan arsitek lanskap (landscape architect), perancangan tata kota (urban design) dan perencana tata kota (urban planning).

Maka perancangan tapak melibatkan arsitek, arsitek lanskap dan perancang tata kota, dengan fokus pada hubungan antara bangunan dan tapaknya, serta antara lokasi dan lingkungannya. Secara khusus, peran arsitek meliputi pemilihan tapak (mencari tapak terbaik untuk suatu kegiatan tertentu), penilaian tapak (menilai keserasian suatu tapak tertentu untuk kegiatan yang berbeda-beda), dan rancangan tapak (membuat kesesuaian desain antara bangunan dan tapak, antara ruang-ruang luar di antara bangunan). Bab ini membicarakan proses dan pengertian perencanaan tapak.

Perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata lingkungan buatan manusia dan lingkungan alamiah guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan manusia.

Faktor lingkungan alam merupakan suatu sistem ekologi dari air, udara, energi, tanah, tumbuhan (vegetasi), dan bentuk-bentuk kehidupan yang saling mempengaruhi dan membentuk suatu komunitas yang saling menyesuaikan diri dan berkembang bila lingkungan berubah. Kegiatan manusia merupakan bagian penting dari sistem ekologi ini. Karena itu dalam pembangunan yang menjadi persoalan ialah bagaimana mempertahankan keselarasan dan tidak melampaui kapasitas alam dari sistem tersebut guna menunjang kegiatan manusia. Suatu rancangan tapak yang baik akan meningkatkan kegiatan manusia di samping menonjolkan potensi tapak yang alami.

Faktor lingkungan buatan manusia terdiri dari bentuk elemen dan struktur kota yang dibangun, meliputi struktur fisik dan pengaturan ruang serta pola-pola perilaku sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk lingkungan fisik. Kedua perspektif ini saling mrmpengaruhi. Seringkali dalam tata lingkungan terjadi pelanggaran faktor lingkungan alam yang disengaja. Kota memiliki berbagai sistem prasarana yang luas untuk air, energi listrik, transportasi, saluran pembuangan air hujan, sanitasi lingkungan dan sebagainya. Dalam perencanaan dan perancangan tapak dikaji bagaimana kesesuaian suatu tapak dengan berbagai sistem lingkungan binaan manusia ini. Jadi perencanaan dan perancangan tapak meliputi hubungan dengan sistem alam maupun dengan sistem buatan manusia, di perkotaan maupun di area yang jauh dari perkotaan.

PROSES PERENCANAAN TAPAK

Dalam perencanaan tapak (site planning), seperti dalam pemecahan persoalan arsitektur dalam skala yang lain, diperlukan proses yang rasional dan kritis. Walaupun proses yang diperlihatkan disini tampaknya linear tapi dalam kenyataannya proses ini berulang. Contohnya, sekalipun klien menentukan sasaran atau tujuan pokok, hal ini dapat berubah sampai analisis tapak bangunan diselesaikan dengan diidentifikasikannya potensi-potensi tapak, kendala-kendala, dan disusunnya konsep-konsep rancangan. Secara bersamaan, analisis tapak baru dapat dilaksanakan sesudah sasaran atau tujuan pokok ditetapkan. Demikian pula analisis tapak dan pengembangan program sesuai tujuan sampai penyusunan konsep setelah alternatif terpilih berkaitan secara keseluruhan.

Sasaran-sasaran

Pemahaman klien dan peranan klien dalam proses perencanaan adalah langkah pertama. Klien menentukan tujuan umum program dan arsitek mempunyai tanggung jawab langsung kepada klien. Tetapi, klien mungkin bukan pemakai akhir. Sebagai contoh saat ini banyak pembangunan tapak perumahan ditawarkan secara paket oleh para developer real estate kepada masyarakat yang akhirnya menjadi penghuni. Dalam hal yang demikian arsitek harus mengakui tanggung jawabnya baik kepada developer real estate maupun kepada pemakai akhir, dengan mengidentifikasi dan mengimbangi kebutuhan mereka.
Arsitek juga harus bekerja di dalam kerangka pranata komunitas, termasuk memahami kebijaksanaan umum pemerintah dan pertimbangan ekonomis serta pengawasan legal yang mempengaruhi penggunaan tapak bangunan tersebut. Umpamanya, peraturan-peraturan perwilayahan (zoning) dan kode-kode bangunan yang mengawasi penggunaan tapak yang berlaku di wilayah perkotaan maupun sub urban.

Analisis Program

Pengembangan program didasarkan atas pemahaman kebutuhan semua kelompok klien sehubungan dengan kegiatan yang akan disesuaikan (syarat-syarat ruang dalam dan luar), dan hubungan ruang dan waktu antara kegiatan-kegiatan dan prasarana dan sarana fisik (jalan setapak, jalan lingkungan dan jalan raya) yang diperlukan guna menyusun program pengembangan ini.

Proses pemrograman tapak proyek merupakan dasar dari pemrograman arsitektur – yang meliputi penentuan secara sistematis pola kegiatan yang dikehendaki dan tanggapan fisik atau fungsional terhadap pola-pola itu. Pola-pola program dianalisis dan disajikan dalam bentuk diagram hubungan program dan dikembangkan serta diperinci dalam matriks hubungan program ruang bersamaan dengan analisis tapak dan lingkungan.

Analisis Tapak Proyek

Semua ruang, baik ruang dalam dan ruang luar, dirancang untuk menunjang satu atau beberapa kegiatan. Perilaku manusia yang merupakan suatu kegiatan spesifik akan mempengaruhi bentuk yang diwadahi oleh ruang. Sebaliknya, bentuk ruang mempengaruhi persepsi masyarakat tentang ruang dan kemudian cara mereka memakainya. Jadi terdapat hubungan keseluruhan antara perilaku, persepsi, dan bentuk. Analisis dan rancangan tapak proyek terfokus pada hubungan-hubungan ini dalam tapak komunitas.

Analisis tapak membahas secara sistematis tiga konteks tersebut:
1. Kontek ruang tapak (faktor-faktor alami dan buatan)
2. Konteks perilaku (pola-pola kegiatan sosial dan ekonomis dari tapak dan konteks lingkungannya, serta kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pembangunan tapak).
3. Konteks persepsi (persepsi manusia dan penggunaan ruang).

Unsur / Elemen Arsitektur Yang Membentuk Ruang.

Pemahaman suatu ruang terletak pada bidang dua dimensi pokok: bidang alas, dan bidang vertikal di atas tanah. Bidang-bidang ini dapat digunakan untuk melingkupi volume tiga dimensi atau ruang luar. Bidang alas adalah bumi dan bentukan lahannya. Pada tapak perkotaan bentuk alam aslinya telah diubah untuk memuat kegiatan manusia yang intensif. Dalam hal ini bidang alas masih dijadikan unsur penentu yang kuat melalui penggunaan bahan, tekstur dan warna.

Bidang-bidang vertikal penting untuk membentuk atau mengartikulasikan ruang luar. Dalam rancangan tapak, penempatan massa bangunan dan bangunan lain atau bersama dengan unsur-unsur alam digunakan untuk menciptakan bidang-bidang vertikal yang jelas menyatakan batas atau pemagar suatu ruang. Bidang-bidang vertikal tersebut tidak perlu merupakan bangunan, tetapi dapat berupa rintangan tak tembus cahaya, pergola, massa tanaman atau tatahijau dan kombinasi tanaman dalam bak tanaman, dan tembok rendah dapat juga digunakan untuk menetapkan batas suatu ruang.

Dalam suatu ruang luar, langit dianggap sebagai bidang kanopi atau bidang atas muka bumi. Tetapi bangunan juga dapat digunakan untuk memberi batasan pada tingginya suatu ruang dengan unsur-unsur garis vertikal dan horisontal. Unsur-unsur vertikal dan horisontal juga dapat berlaku sebagai garis rujukan atau penunjuk ukuran ruang.

Unsur / Elemen Desain Yang Mempengaruhi Sifat-sifat Ruang

Ruang luar dirancang dengan menggunakan elemen tapak, skala, bentuk, dan perbandingan. Ruang tertutup tiga dimensi dibentuk oleh bidang-bidang dua dimensi. Untuk mewadahi kegiatan yang berbeda diperlukan syarat ruang yang berbeda. Volume ruang tertutup berhubungan dengan penggunaan ruang yang dimaksud dan skala manusia.

Skala merujuk kepada ukuran relatif, yaitu ukuran suatu ruang eksterior yang seharusnya berhubungan dengan konteks yang lebih besar (suatu plaza di pusat kota atau suatu taman bermain di sekitar pemukiman) maupun dengan kegiatan manusia yang direncanakan (suatu ruang kecil untuk santai dengan sehelai tikar atau suatu ruang besar untuk parade).

Bentuk

Bentuk suatu ruang dapat mempengaruhi jenis kegiatan tunggal maupun berbeda-beda yang terjadi sekaligus dalam suatu ruang. Bentuk yang berbeda memberi sifat berbeda yang memperkuat pembentukan wilayah perilaku pelaku kegiatan.
Suatu ruang dengan konfigurasi sederhana memungkinkan kegiatan yang berbeda-beda terjadi sekaligus, bila tidak diberi pemisahan visual atau akustik.

Proporsi
Proporsi adalah hubungan volumetris internal, ratio komparatif dari unsur-unsur yang menetapkan skala (tinggi banding lebar banding panjang). Proporsi suatu ruang ada pengaruhnya pada cara ruang tersebut di cerapan yang dapat diberikan kepada ukuran sipemakai dan ratio dimensi Lynch telah mengembangkan suatu petunjuk praktis untuk sifat-sifat cerapan yang dapat diberikan kepada ukuran si pemakai dan nisbah dimensi-dimensi bidang vertikal dengan bidang dasar. Umpamanya, “suatu ruang tertutup eksterior paling menynangkan bila tinggi tembok-temboknya setengah atau sepertiga lebar ruang tertutup tersebut, sedangkan bila ratio-nya menjadi di bawah seperempat, ruang tersebut tampaknya tidak lagi tertutup”.

Cahaya
Sifat ruang dapat diperkuat dengan cahaya dan naungan dan dengan warna dan tekstur bahan-bahan yang digunakan. Cahaya dapat mempertajam atau mengaburkan suatu batasan, menekankan atau menguraikan garis besar suatu unsur, menyembunyikan atau mengungkapkan suatu gejala, dan menciutkan atau meluaskan dimensi-dimensi. Perancang dapat memainkan cahaya luaran dengan menggunakan penempatan bangunan memberi bayangan-bayangan atau dengan menggunakan permukaan-permukaan yang memantulkan cahaya seperti kaca dan air untuk mencerminkan bayang-bayang.

Tekstur
Semua bahan yang digunakan untuk permukaan atau bidang-bidang mempunyai tekstur, arsitektural ataupun alamiah; mungkin bahan-bahan bangunan ini permukaannya kasar, seperti batu atau rumput. Tekstur memberikan skala manusiawi dalam lingkungan dengan mengadakan dimensi yang dapat dikenali, yang dapat dicerap dengan menjamah atau melihat. Suatu contoh sederhana perbedaan tekstur ialah sebuah jalan kecil melintasi suatu ruang terbuka penuh rumput; tekstur rumput yang lembut didekatkan dengan tekstur keras jalan kecil jadi mengundang gerakan.



Warna
Semua bahan juga mempunyai warna. Warna dapat membantu menciptakan suatu suasana dalam suatu ruang. Warna-warna yang cerah melambangkan keceriaan, sedangkan nada-nada yang lebih lunak dapat digunakan untuk mengesankan kehangatan dan ketenangan. Jadi, warna dapat digunakan untuk menciptakan suatu lingkungan yang bermacam-macam, membantu dalam batasan ruang dengan memberi tekanan pada skala dan proporsi. Kontrasnya warna suatu bangunan dengan lingkungan yang mengitarinya dapat membantu dalam melukiskan bidang-bidang vertikal bangunan dari bidang atas dari angkasa dan bidang dasar bumi. Kemungkinan lain, pengulangan warna dapat menciptakan keselarasan. Ini dapat digunakan untuk memadukan sebuah bangunan atau ruang baru dengan lokalitas.

Unsur-unsur atau Elemen Pembentuk Ruang
Semua ruang, interior dan eksterior, dialami orang yang melaluinya dalam suatu urutan yang pasti. Ruang tidak diisolasi; mereka dihubungkan bersama. Jadi pengaruh suatu ruang bergantung pada ruang-ruang yang tapaknya sebelum dan sesudahnya. Semua urutan yang seharusnya fungsional dan mudah ditangkap. Urutan-urutan penting yang terdapat dalam lokalitas tapak bangunan mungkin adalah unsur-unsur penata yang penting dalam disain tapak. Teknik Cullen dengan sketsa-sketsa urutan khayalan serial merupakan alat analitis yang bagus sekali disini. Urutan adalah kesinambungan dalam persepsi dan pemahaman ruang dan ini tercapai dengan menggunakan unsur-unsur ruang untuk memberi serangkaian pengalaman visual. Karena seorang individu mengalami ruang dengan bergerak melaluinya, ruang itu dinyatakan sebagai serentetan peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini dapat dibagi dalam pandangan yang ada dan pandangan yang timbul. (Terminologi Cullen) tiap unsur dalam rangkaian seharusnya menuju pada yang berikutnya – tanpa perlu menyatakannya. Tujuannya adalah untuk membangkitkan rasa ingin tahu mengenai apa yang terdapat diluar, dan mencipta drama melalui penjajaran jenis-jenis ruang yang berbeda.

Struktur organisasi yang sederhana untuk membentuk urutan (sekuens) adalah hirarki (seperti dalam urutan ruang). Ukuran ruang dapat bertambah progresif karena sifatnya semakin penting sampai mencapai ruang utama. Kalau tidak, penggunaan pengulangan dapat menata suatu urutan. Pengulangan dapat diciptakan dengan pembentukan ruang terbuka yang diberi karakteristik dengan unsur-unsur warna, tekstur, atau bentuk. Untuk menghasilkan irama, urutan yang berulang harus diselang-selingi dengan interval yang berulang terjadi dengan suatu unsur yang berbeda untuk menciptakan keragaman.

Akhirnya, kesinambungan dapat digunakan untuk menyusun sekuens urutan ruang. Kesinambungan tergantung pada sifat peralihan antara ruang satu dan ruang berikutnya (misalnya antara suatu ruang interior dan eksterior atau antara dua ruang eksterior). Pada skala rancangan tapak, bangunan, skala, jalan masuk dan transisi merupakan elemen utama yang harus dinyatakan secara jelas bila ruang-ruang yang bersebelahan harus diartikan sebagai suatu kesatuan yang jelas bertalian.

Unsur-unsur atau Elemen Pengisi Ruang

Karakter dan tampilan suatu ruang dapat diubah dengan penempatan sejumlah obyek dalam ruang untuk mewadahi kegiatan manusia yang menghuni atau menggunakan ruang tersebut. Perlengkapan jalan, grafis, penerangan buatan, dan patung ornamen semuanya adalah unsur-unsur atau elemen pengisi yang dapat mengubah karakter suatu ruang.

Sebagai contoh suatu ruang dapat mempunyai skala manusia dengan menggunakan patung. Suatu tapak dan lingkungannya yang diberi berbagai perabot arsitektur mikro seperti: bangku, patung, tong sampah, tanda penunjuk arah, lampu taman, lampu jalan, gazebo, halte dan bak tanaman.

Skala manusia dan penggunaan perabot atau elemen arsitektur mikro dalam lingkungan pemukiman menciptakan kesan yang harmonis terpadu dalam keseluruhan pengalaman perilaku dan visual manusia dalam suatu ruang.

Penerangan buatan dapat memperkuat kesan siang hari yang wajar atau mengubahnya. Sebagian besar penerangan di luar bangunan diberikan untuk meningkatkan keamanan pribadi. Tetapi cahaya buatan (lampu) juga dapat digunakan untuk menimbulkan efek dramatis dengan berbagai warna, intensitas, arah dan gerakan. Semua aspek itu memberi pengalaman pemandangan baru dan mengubah karakter dasar suatu ruang.

Penerangan buatan meliputi signage (penunjuk arah) dan simbol-simbol penanda tempat. Gagasan papan iklan dan periklanan kadang –kadang menimbulkan kesan simbol yang dominan, kacau, dan seringkali mengganggu pemandangan kota sehari-hari. Namun diperlukan tanda-tanda untuk menjelaskan dan mengarahkan kegiatan yang dapat menambah pusat perhatian pada suatu ruang.

Tugas perancang untuk menyederhanakan dan mengatur penyampaian informasi yang penting dan menggunakan papan iklan secara kreatif untuk mengekspresikan citra tapak sebagai unsur yang positif dalam lansekap visual kota.

3 komentar:

dolanan-nusantara mengatakan...

Siiip bu.... berbagi ilmu di ranah maya .... bagi2 ilmu lainnya lagi ya...
Salam dari Riri ;))

Anonim mengatakan...

Casino Site Review and Ratings - LuckyClub
The most reliable luckyclub.live independent and unbiased online casino site. Check our rating, play with real players, get free bonuses, play for real money and win real money.

lalloicenhower mengatakan...

Slots and Casino - Mapyro
Mapyro, California, United 남양주 출장마사지 States · California Casino Map. Slots and 경기도 출장마사지 Casino located 순천 출장안마 in Slots and Casino at 2809 Las Vegas Blvd. S · Mapyro Casino is 서울특별 출장샵 a 진주 출장안마 destination located in